NurseVaganza 2019, Dekan: La Yamutu Wala Yahya April 25, 2019 By admin Akademik Dekan FKp Unri, Prof. Dr. Ir. Usman Muhammad Tang, MS, membuka secara resmi kegiatan Nurse Vaganza bersempena Nursing Expo, tanggal 25 April 2019.
Bukansemata-mata proyek, uang dan yang penting lembaga pendidikan yang dikelola berjalan. Sehingga mendapat predikat sebagai lembaga yang la yamutu wala yahya, mati segan hidup tak mau. Menciptakan Madrasah bermutu juga menjadi keniscayaan dalam memenangkan persaingan, tidak saja di dunia bisnis tetapi juga dunia pendidikan.
Layamutu wala yahya (tidak mati tapi juga tidak hidup). Baca Juga: Tim Hendy Siswanto Center Bagikan Bantuan untuk Korban Banjir. Kondisi tersebut mengundang kegelisahan bakal calon Bupati Jember, H Hendy Siswanto. Menurutnya, kondisi persepakbolaan Jember sudah terjun bebas ke titik nadir.
Vay Tiền Online Chuyển Khoản Ngay. - Kejayaan kelompok massa 212 dinilai sudah mulai berakhir. Kelompok tersebut bahkan dinilai sudah tak lagi dilirik oleh kandidat calon presiden yang akan berlaga di pilpres 2024 nanti. Melansir dari - jaringan Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menyampaikan pendapatnya soal masa kejayaan kelompok 212 tersebut. Ia lantas memprediksi bahwa kelompok ini sudah tidak bisa berbuat banyak pada Pilpres 2024 mendatang. Adi menyampaikan hal ini sebagai tanggapan terkait arah dukungan politik kelompok 212 pada Pilpres nanti. Diketahui, sejumlah pihak memperkirakan kelompok tersebut kemungkinan akan berpaling dari Prabowo Subianto yang pernah mereka dukung pada Pilpres 2019 lalu. Baca Juga Saling Sindir, Hubungan Jokowi dengan Anies Makin Rumit Menjelang Pilpres "Tak ada lagi pengaruh dukungannya, sudah lewat momentumnya," kata Adi kepada wartawan Selasa 7/12/2021. Sejumlah massa mengikuti Tasyakur Reuni 212 se-Priangan Timur di Halaman Mesjid Agung, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Kamis 2/12/2021. ANTARA FOTO/Adeng BustomiLebih lanjut, Adi mengatakan bahwa kelompok 212 saat ini sudah tidak lagi dilirik oleh para kandidat calon presiden yang akan maju pada Pilpres 2024 mendatang. Adi juga menerangkan, tak lakunya dukungan dari kelompok ini karena kelompok yang diketuai oleh Slamet Maarif itu selama ini terlalu bermain di kancah politik ketimbang terlibat dalam kegiatan-kegiatan keagamaan. Akibatnya, kelompok ini mulai ditinggal oleh para anggota. "Massa 212 tinggal kenangan. Bahasa arabnya la yamutu wala yahya. Tak hidup dan tak mati. Ada tapi terlihat tiada. Tentu karena 212 mulai tak laku, karena sangat kentara gerakan politiknya ketimbang gerakan keagamaan," terangnya. Adi lantas menunjukkan Bukti melemahnya kelompok 212. Menurutnya, hal itu terlihat ketika reuni 212 pada Kamis 2 Desember 2021 lalu yang minim antusiasme peserta. Baca Juga Ganjar dan Anies Keok! Anak-anak Muda Malah Lebih Senang dengan Capres Prabowo Antusiasme para loyalisnya menurut Adi sudah merosot jauh dari penyelenggaraan di tahun-tahun sebelumnya, sehingga anggota Alumni 212 yang datang saat agenda reuni itu hanya segelintir orang saja.
la yamutu wala yahya